Peran Mahasiswa dalam Pembangungan Menuju Indonesia Unggul



Peran Mahasiswa dalam Pembangungan Menuju Indonesia Unggul



            Apa kabar Indonesia?
            Dahulu, ketika para menteri banyak yang menjadi tikus buncit karena memakan uang rakyat, mahasiswalaah yang gerah dan kemudian melakukan aksi, turun ke jalan dengan jargon yang bertuliskan amanat penderitaan rakyat. Bukan yel-yel kehebatan parpol tertentu, tetapi hujatan kepada mereka yang korupsi. Mereka mendatangi gedung DPR sambil menyodorkan tritura. Nama mahasiswa harum setelah berhasil menurunkan jabatan Soeharto. Namun sekarang, kemanakah peran mahasiswa?
            Zaman dahulu, mahasiswa memang sebagai revolusioner. Namun sekarang tidak demikian. Gerak mahasiswa lebih terbatas, di UNDIP sendiri berdasarkan SK REKTOR nomor 4 tentang lembaga mahasiswa, pada pasal 15 dan 30 tentang BEM, tidak dituliskan tentang Bidang Sosial Politik. Lalu? Haruskah mahasiswa diam saja ketika pemimpin atau pemerintah melakukan kesalahan yang merugikan masyarakat? Bagaimana Indonesia bisa lebih maju jika generasi mudanya diam saja.
            Mahasiswa memiliki 3 peran yaitu sebagai agent of change: mahasiswa bukan lagi mereka yang bernama pahlawan yang berhasil mengursir penjajah dari negeri ini. Karena penjajahan zaman sekarang tidaklah kasat mata. Social control : mahasiswa yang seharusnya peka terhadap sosial, jika terjadi sesuatu yang tidak beres dalam masyarakat juga pemerintah. Mahasiswa yang seharusnya memberontak terhadap birokrasi yang dianggap lasim, padahal penuh dengan penyelewengan. Iron stock,  mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan generasi yang telah ada, sehingga tidak cukup hanya dengan memupuk ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill seperti leadership, kemampuan memposisikan diri, dan sensitivitas yang tinggi.
            Salah satu sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia adalah sektor kesehatan, sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat. Apa yang dapat kita lakukan untuk berkontribusi dalam pembangunan Negara Indonesia ini? Dimasa pemerintahan Presiden B.J.Habibie tahun 1999 yang kala itu kementrian kesehatan dipimpin oleh Prof. Farid Anfaza Moeloek pernah mencanangkan program yang sangat luar biasa dan istimewa untuk arah dan kebijakan pembangunan kesehatan yakni “ Indonesia sehat 2010”. Program Indonesia sehat 2010 bukan berarti Indonesia bebas dari segala penyakit, tetapi lebih kepada upaya yang dilakukan tenaga kesehatan untuk menjadikan masyarakat sehat dan jauh dari segala penyakit baik itu penyakit yang menular maupun yang tidak menular karena zaman sekarang penyebab kematian terbesar adalah penyakit tidak menular seperti stroke, jantung koroner, obesitas, kanker dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena gaya hidup dan sikap komsumtif masyarakat Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi.
            Tenaga kesehatan masyarakat merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat merupakan upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
SKM merupakan tenaga kesehatan yang berperan dalam promotif dan preventif. Pelayanan promotif, untuk meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Pelayanan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat secara bertahap.
Pelayanan preventif, untuk menjamin terselenggaranya pelayanan ini diperlukan parar tenaga kesmas yang memahami epidemiologi penyakit, cara-cara dan metode pencegahan serta pengendalian penyakit. Program preventif ini merupakan salah satu lahan bagi tenaga kesmas dalam pembangunan kesehatan. Keterlibatan kesmas dibidang preventif di bidang pengendalian penyakit dan vektor penyebab penyakit, bagaimana cara mengatasi apabila terjadi kejadian luar biasa terhadap suatu penyakit dan bagaimana memberantas penyakit memerlukan penguasaan teknik-teknik lingkungan dan pemberantasan penyakit. Jika dokter yang mengobati maka kita sebagai kesehatan masyarakat lah yang mencegah masyarakat untuk sakit, sehingga derajat kesehatan mereka akan meningkat.
Tantangan terbesar kita sebagai seorang kesehatan masyarakat yang akan memajukan pembangunan Indonesia, adalah mengubah pola pikir masyarakat Indonesia yang masih cenderung mengikuti cara nenek moyang. Banyak adat istiadat suku di Indonesia yang bertentangan dengan kesehatan. Bagaimana mengubah pola pikir masyarakat yang tidak peduli terhadap kesehatan menjadi orang yang peduli.
Semua sektor saling berkaitan dan semuanya penting. Bila masyarakat Indonesia banyak yang sakit maka mereka tidak produktif, hanya menjadi beban dan menimbulkan masalah baru. Apabila orang miskin yang sakit, mereka akan kesulitan dalam mencari pengobatan karena hambatan ekonomi. Apabila mereka mendapat bantuan untuk berobat pun tenaga kesehatan akan merawat mereka sebelah mata, banyak kasus di Indonesia tentang tenaga kesehatan yang justru menelatarkan pasien karena kondisi ekonominya yang rendah, sementara orang kaya didahulukan padahal seharusnya hak mereka sama.
Kita sebagai manusia tidak dapat menolak sakit, tetapi kita dapat melakukan pencegahan untuk menghindari sakit. Mahasiswa kesehatan masyarakatlah yang diharapkan berperan dalam menjadikan masyarakat Indonesia terbebas dari sakit. Sehingga apabila masyarakat Indonesia sehat maka pembangunan akan berjalan dengan baik, dan Indonesia bisa semakin maju dan lebih unggul. 


Salam damai Indonesia,
@cintyadiptap


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH ESAI KEBERSIHAN SEKOLAH

Pengaruh Budaya Bacson-Hoabinh, Dongson dan Sa Hyunh terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Indonesia

Descriptive Text about Hamster