Diatas Kertas Putih
Diatas Kertas Putih
Satu jalan lurus menghadang di depan mata,
siapakah aku? Mau jadi apa? Sampai detik ini 24 Desember pukul 18.13 masih
belum ada bayangan, gambaran ataupun angan untuk kedepannya nanti. Siapakah
aku? Apa yang bisa aku lakukan untuk kedepannya nanti? Mau jadi apa aku?
Profesi apa yang harus aku tekuni supaya aku bisa sukses di masa yang akan
datang? Apa yang sudah aku perbuat untuk dunia ini? Stop-stop, jangan
jauh-jauh. Apa yang sudah aku lakukan untuk membahagiakan kedua orang tuaku? Apa?
Masih belum ada. Lalu hal apa yang harus aku lakukan. Galau? Kenapa galau?
Bingung untuk menentukan cita-cita. Cita-cita apa yang kamu inginkan? Dokter? Apa kamu mampu? Bisa pasti bisa. Hiraukan semua perkataan orang yang dapat
menyusutkan mimpimu, hiraukan mereka. Anggap mereka seperti angin malam
ditengah dinginnya malam, yang hanya dapat menusuk kulit membuat bulu kuduk
merinding, lalu lewat begitu saja. Hiraukan perkataan mereka yang mengatakan
bahwa kamu tidak bisa. Jangan
dengarkan mereka. Mereka hanya orang syirik yang hanya bisa menghasut orang
lain. Kebalkan hatimu untuk
menghadapi dunia ini. Cari jalan itu! Cari! Jangan hanya diam, termenung, melamun dan bingung. Cari jalan itu! Jalan lurus tanpa persimpangan. Jangan
pikirkan orang lain. Perasaan ataupun apa yang dapat membuat persimpangan
dijalan yang kamu cari itu. Jangan mengikuti jalan seseorang yang sudah ada persimpangan di dalamnya,
karena persimpangan itu dapat membuatmu tersesat, hancur dan kecewa, lalu
jalani semua itu dengan Bismillah. Mulai dari sekarang cari jalan itu!
Komentar
Posting Komentar