Renungkanlah!



Yakinlah Kawan Bahwa Allah S.W.T Menyayangi Kita
          

            Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

            Kawan, pernahkah kalian merenung? Satu menit, tiga menit atau 5 menit saja. Sebelum kita lahir, dimana kita dan akan kemana kita kembali. Mengapa kita hidup dan apa yang seharusnya kita lakukan di dunia ini.
            Tidak? Atau belum pernah memikirkannya? Dan kini saatnya kalian berfikir, siapa kita? Jawaban yang paling tepat adalah kita manusia ciptaan Allah S.W.T. Dahulu kita diciptakan dari segumpal darah yang kemudian menjadi daging, diberi tulang rusuk dan kemudian diberi nyawa disertai akal da pikiran. Kita adalah makhluk Allah S.W.T yang paling sempurna. Akan tetapi kebanyakan orang tidak peduli tidak memikirkan siapa dia sebenarnya. Kebanyakan manusia hanya memikirkan kepentingan dunia dan lupa akhirat padahal kehidupan manusia yang sebenarnya adalah di akhirat. Kalau dunia bisa dibandingkan dengan akhirat, ibarat sebuah lautan. Laut itu akhiratnya dan apabila kita mencelupkan jari kita ke air laut, satu tetes air itu adalah dunia. Sungguh dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat.
            Akan tetapi tidak banyak orang tahu dan memahaminya. Mereka lebih sering memanfaatkan waktu mereka untuk bermain-main, dan melakukan hal-hal yang kurang berguna. Mereka melalaikan salat dan terlena dengan fasilitas dunia. Padahal tidak satupun barang di dunia yang bisa menjadi bekal di akhirat. Bekal kita hanyalah ilmu yang bermanfaat. Tahukah kalian apa yang akan ditimbang pertama kali saat Yaumul Mizan? Ya, yang akan ditimbang pertama kali adalah salat kita.
            Sayang sekali apabila hidup yang singkat ini hanya digunakan untuk bermain-main, tidak mendekat kepada Allah, bersyukur atas semua karunia dan pemberiannya. Tahukah kalian, setiap detik, menit, jam perlu kalian syukuri. Bersyukur atas waktu yang diberikan Allah S.W.T sehingga kita dapat memperbaiki kesalahan. Akan tetapi terkadang mereka lupa akan hal itu. Orang kaya lupa karena terlena dengan harta bendanya. Orang miskin juga kadang terlalu mengeluh akan keadaannya. Padahal semua itu adalah ujian dari Allah S.W.T. Orang yang kaya diuji, apa yang akan ia lakukan dengan harta bendanya. Untuk beribadah dijalan Allah, untuk ditimbun, untuk disimpan dan sebagainya. Sedangkan orang miskin diuji oleh Allah S.W.T bagaimana ia bersyukur atas pemberian Allah yang masih ditunda. Kebanyakan orang terlalu sering mengeluh atas semua yang mereka terima. Penghasilan yang kurang, nilai yang jelek, doa yang belum terkabul, nasib, harta, perasaan, dan sebagainya. Inilah manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Mereka akan terus mencari dan menambah apa saja yang mereka inginkan, mereka lupa bahwa nantinya semua itu akan kembali kepada Allah S.W.T. Bertapa murahnya Allah memberikan semua itu kepada kita orang Islam, bahkan kepada orang kafir pun Allah menyayangi mereka. Mereka masih diberi nafas, nilai yang bagus, hidup, rezeki dan sebagainya. Itu semua karena mereka juga berbuat baik kepada manusia lain.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH ESAI KEBERSIHAN SEKOLAH

Pengaruh Budaya Bacson-Hoabinh, Dongson dan Sa Hyunh terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Indonesia

Descriptive Text about Hamster