Cerita Mahasiswa Baru



CERITA MAHASISWA BARU
Awal perjalanan menemukan tujuan


Lagi suka nulis nih, lanjutin ceritaku ya. Hari-hari menjadi mahasiswa baru. Bulan Agustus mulai pindahan, awalnya ga bisa bayangin gimana rasanya jauh dari orang tua, naik bus sendirian, apa-apa sendirian. Maklum anak manja, kata ibu. Wkwkw, bukan manja sih aku emang suka bercandain ibu jadi terkesan aleman. Hari-hari awal jauh dari rumah, benar-benar berat. Sampe sekarang kalo balik ke perantauan lagi awal-awal masih suka sedih wkwkw.. Tapi lama-lama biasa juga.
Waktu itu ada upacara pembukaan maba di stadion UNDIP, capek panas tapi cuma upacara doang toh juga seterusnya nanti ga ada upacara, sayang ya. Kemudian hari-hari menjadi mahasiswa. PMBPK penerimaan maba, di FKM ga ada perpeloncoan sih, lama emang cuma jalani saja prosesnya.
Ga banyak cerita soalnya juga ini masih semester 2, awal semester 1 dengan teman berpuluh-puluh, aku nyari sahabat, kebanyakan dari mereka datang silih berganti. Satu orang yang stay, entah dia menganggapku apa tapi aku menganggapnya sahabat. Kita kenalan pertama lewat facebook, dia atau aku yang nge-chat. Seterusnya dia yang bener-bener baik sama aku, ayu namanya. Dulu waktu SMA ada tiwi sama lolita yang betah banget dengerin ceritaku, sekarang mereka udah di Jogja, dan udah sibuk sama kehidupan masing-masing.
Next, baru ngerasai gini toh yang namanya kuliah.
Waktu itu jadwalku senin-rabu 1 mata kuliah, kamis-jumat 2 mata kuliah, karena belom ada sibuknya jadi kalo satu mata kuliah misal berangkat jam 10, eh jam 12 udah di kosan lagi. Nah organisasi awal yang aku ikut seleksinya Diponegoro Orchestra, sempet telat daftar tapi alhamdulillah masuk. Kalo ada job wkwkw etdaaaah job, tiap malem sering latian. udaah datar sih kupu-kupu. Tantanga terbesarku sampe sekarang adalah “Ayo aktif,” berani tanya dsb soalnya aku lebih suka diem. Oiya kita prospek maba juga ada pendampingan ibu hamil, di desa binaan yaitu Rowosari. Semester satu akhir aku coba keluar dari zona ku, gatau yang tadinya pengin Legislatif tiba-tiba ambil eksekutif, hatiku terpanggil untuk pengabdian. Ayu di legislatif sayangnya besok dia mau daftar stan, sedih gapunya sahabat, tapi seneng kalo dia mendapatkan mimpinya, sementara aku disini masih bertanya, “mau apa?”
Akhirnya pengumuman, aku masuk lembaga eksekutif bidang pengabdian masyarakat, aku cluster pendidikan, ngajar anak MI di desa sana, buat kurikulum dsb. Aku yang notabennya suka anak kecil, tergerak banget buat ngajar. Waktu itu sempet wawancara guru di sana. Guru MI yang kalau didesaku aja udah lumayan bagus pekerjaannya tapi kalau di desa binaanku, rumahnya sederhana, dengan penerangan yang sedikit. Anaknya pun sedang sakit, tak berkeramik, dindingpun masih sederhana. Prihatin sekali katika mendengar ibunya bercerita apalagi bercerita tentang murid-muridnya, bahkan ada salah satu muridnya yang keras, suka menyentak, memasang wajah keras, tak ada halus sedikitpun maklum, orang tuanya buruh batu disungai, sehingga ia lahir dengan sifat yang keras. Saluut bener-bener salut buat ibu guru SD.  Beliau juga bercerita kalau ibu-ibu di desa tersebut jarang yang peduli dengan pendidikan, sekalipun peduli mereka terlalu memaksa anaknya untuk belajar-belajar dan belajar padahal kapasitas otak dalam menerima pelajaran terbatas. ada lagi cerita waktu magang bem, kami ngadain sekolah sore di sana, tepatnya di rumah ibu Utami, kami undang anak-anak MI. Sayangnya karena jadwal sekolah tabrakan dengan jadwal kuliah akhirnya kami datang kesana telaat, adeknya padahal udah nunggu lama. Terus, kita manin-main sama adeknya, ada adek yang ngambek karena kita belom biasa jadi ya bingung harus apa. Kakak kami bilang dibiarin aja tapi beberapa dari kami berusaha membujuknya. Akhirnya adeknya ga ngambek lagi yeeeeay. Inilah awal cerita, aku emang takut sibuk, takut ga ada waktu buat kamu. Tapi aku mencari sesuatu, yang aku sendiri engga tau apa, mungkin softskills, maafin aku ya. Aku pilih eksekutif bukan karena gaya, atau biar hits atau apalah itu, hatiku tergerak untuk pengabdian, aku ingin memberikan sesuatu untuk mereka yang lebih membutuhkan, aku ingin berkontribusi memajukan negeri ini, sekalipun melalui hal-hal mereka, senyum mereka kebahagiaan sendiri buat aku. Hatiku tergerak, aku ingin betah disini untuk itu aku mencari sesuatu. Aku percaya bahwa, nilai dipakai 25% sedangkan softskills 75%, hanya ingin bermanfaat untuk orang lain selagi aku bisa. Semoga kamu paham, maafkan aku. -R-

Salam Damai Indonesia,
@cintyadiptap








Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH ESAI KEBERSIHAN SEKOLAH

Pengaruh Budaya Bacson-Hoabinh, Dongson dan Sa Hyunh terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Indonesia

Descriptive Text about Hamster