ANTILA X.6
“YANG TERKENANG, ANTILA X.6”
Kebumen,
7 Mei 2013
Sebuah
kenangan kembali terukir. Untuk pertama dan terakhir kali di kelas bernama
ANTILA X.6 (Anak Titipan Illahi X.6). Di acara MOS SMANSA 2012 kami
dipertemukan. Berasal dari sekolah yang berbeda, latar belakang yang berbeda dan tujuan yang sama.
Kelas sudut bangunan sebelah timur adalah saksi bisu perjalanan kami. Perjalanan menuju cita-cita di masa depan.
Kelas sudut bangunan sebelah timur adalah saksi bisu perjalanan kami. Perjalanan menuju cita-cita di masa depan.
Ada
pertemuan pasti juga ada perpisahan. Pergelaran adalah acara terakhir kami di
kelas X.6. Kelas penuh cinta damai, canda tawa dan tak bisa dijelaskan karena
ini kelas yang membuat bahagia orang-orang di dalamnya. Perpisahan kami diawali
dengan pertengkaran sengit antara Febrian dan Lolita sang maskot kelas. *kayane
:p
Begini ceritanya:
Waktu
itu kami hari H pergelaran, berangkat sekolah baru sedikit yang berangkat.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengajak Laksmi nge-print proposal yang sedang
diedit oleh Hanief. Satu persatu orang mulai berdatangan, kami berganti kostum
karena waktu itu kelas kami mengambil tema Masa Orientasi Siswa dengan judul
pergelaran “Yang Terkenang”. Beberapa hari sebelumnya kami mempersiapkan
properti, mulai gunting-gunting kertas karton untuk nama pergelaran yang
dirangkai dengan benang. Menyatukan beberapa kardus untuk membuat miniatur
jalan raya. Berlatih dengan kompak, dan pokoknya menyenangkan berada di kelas
ini bersama mereka. Calon orang-orang sukses di masa depan.
Jam
15.00 lebih kami tampil pergelaran. Setelah pergelaran selesai, tiba-tiba
bridge biola Mutiara yang dipinjam Berin menghilang, sontak kami semua
berpencar untuk mencarinya, mulai dari tempat berlangsungnya pergelaran,
dibawah daun-daunan, di dekat kayu, akan tetapi sampai magrib pun bridge biola
belum ditemukan. Dan akhirnya, Berin mengabarkan bahwa bridge biola sudah
ketemu.
Setelah magrib,
moment itu pun dimulai. Moment membahagiakan pertama di awal masa SMA. Pergelaran
berjalan lancar Cuma teather yang kurang persiapan. Di belakang panggung
anak-anak sibuk liat adegan.
Ya,
Berin mulai membuka acara. Dia mengevaluasi jalannya acara.
“Jujur
aku kecewa banget sama kalian terutama Lolita. Mbok kita udah sering latihan,
deneng masih false.” Perkataan Berin membuat lolita mulai menitikkan air mata.
“VG
false, akustik gitare fals. Nih ya kita janjian jam 8 kenapa pada dateng jam 1.
Aku capek nunggu kalian, pas hari minggu aku bangun berangkat Cuma beli burjo,
gak makan. Nungguin kalian 4 jam disini” lanjut Berin. Bandhu, Ejet Reza dan
Aldila menambahkan unek-unek membela Berin.
“Buat
Riri, kenapa gak berangkat? Udah dapet sms dari Cintya mbok. Itu Cintya
nyebarin enggak kok bisa-bisanya dia tahunya Cuma latihan ansamble.” tanya
Berin.
“Ri,
apa aku bilange Cuma ansamble?” tanya Cintya.
“Aku
bacanya kaya gitu mungkin aku salah pagi itu aku di sms... buat rapat, takira
aku bisa terus aku berangkat, mungkin aku salah.”
Diam.
“Yaudah
sekarang ebi ngomong!” perintah Berin.
“Maksudmu
apa lol ngomong kaya wingi meng aku, Ejet, Bandhu?” kata Ebi sambil menunjukkan
jari telunjuk.
“Kowe
kenal aku wis pirang taun? Nah ngantek wani ngomong aku nakal? Aku tau ngudud
nang ngarepmu apa?” Ejet dan Bandhu menimpali.
“Bukan
kaya gitu Eb. Aku kan juga udah minta maaf ke kalian.” Suara tangis Lolita
semakin berat, dia menunduk tak sanggup mengucapkan apa-apa.
“Ya
maksudmu apa ngomong aku nakal?” tanya Ebi.
“Iya
lol, dhan dhewek sekelas 3 taun be kowe ora tau ngomong aku nakal ya?” tanya
Bandhu kepada Yudanto.
“Kiye
nembe setaun wis wani ngomong nakal maksudmu apa?” Bandhu melanjutkan.
Lolita diam, kupegang
tangan dan berusaha menenangkannya.
“Cin,
men lah!” kata Hanief.
“Ngomong
apa? Aku gak bisa ngomong apa-apa Cin.” Isak tangis lolita semakin kuat, dan membuatku
sedih juga.
“Jawab
kalo ini salah paham.” jawabku.
“Cin,
meneng!” perintah Hanief.
“Nih
ya, aku juga udah minta maaf ke kamu, Ejet sama Bandhu tapi gak dibales.
Maksudku kata “nakal” disini engga kaya gitu...” ucap lolita yang dipotong oleh
Ebi.
“Waktu
1 tahun cuma dirusak dalam 1 hari. Angel nyiptakaken gampang dirusake lah apa.
Tanggal 4 februari 2023 gagal bae ya!” ucap Ebi.
“Jangan....”
teriak anak-anak kelas, terutama perempuan.
“Iya
lol, mungkin disini kata “nakal” mereka kira nakal yang liar. Soalnya kamu
bilangnya ada kata “anak nakal” kata Laksmi.
“Iya
ada kata “anak” nya sih.” Diannisa menjawab.
“Wis
batal bae percuma kelas kaya kiye wis hancur, hancur.” Kata Aldila.
Ebi kemudian maju
ke depan kelas. “PERCUMA KIYE WIS HANCUR!” dia merusak nama ANTILA yang dibuat
dari gabus dan dibelah menjadi dua.
“Jangan
dirusak eb!” semua anak perempuan nangis, kecuali Fatin. haha
“Bali
bae yuh Ndhu!” Ebi, Ejet, Bandhu mau keluar kelas, dihalangi Ramdhani.
“Udahlah
jangan gini, kalian udah dewasa gak perlu pake emosi kan. Yang aku harapin gak
kaya gini, kalian cowok kan!” teriakku sementara Lolita semakin menjadi-jadi
menangis disampingku.
“Wis
bali bae yuh.” pinta Ebi.
Mereka keluar
kelas, Ejet menggebrak pintu. Isak tangis anak perempuan semakin menjadi.
“Wis,
nek kaya kiye terus masalahe ora bakal rampung jal ceritakaken akeh sing pada
ora ngerti.” perintah Berin apa Handy ya, lupa.
Lolita mulai
bercerita.
“Waktu
itu, bentar. Dimulai pas tanggal 6, eh
pas perpisahan.”
“Iya waktu itu aku bilang ke mereka kaya gini, Ini naknakal jangan boleh pulang dulu. Terus mereka kaya gitu jadi gak kontak sama sekali padahal aku udah minta maaaaf..” Lolita menceritakan dan kembali menangis.
“Iya waktu itu aku bilang ke mereka kaya gini, Ini naknakal jangan boleh pulang dulu. Terus mereka kaya gitu jadi gak kontak sama sekali padahal aku udah minta maaaaf..” Lolita menceritakan dan kembali menangis.
“Lah
mereka sikapnya gemana?”
“Ya
kaya gitu. Mereka engga kontak setelah itu.”
Tiba-tiba Ebi masuk
kelas. “KECEWA” teriaknya sambil mengambil helm
Diam, isak tangis
kembali terdengar.
Ebi masuk lagi, “Wis
karepmu apa siki.” Ebi duduk.
“Ya
aku kan udah minta maaf ke kalian semua, tapi kalian malah kaya gitu.” Lolita nangis
lagi
Yah
ceritanya kepotong sampe sini. Mereka berdua beradu argumen. Lolita berulang
kali minta maaf dan kemudian karena kesal Ebi keluar kelas lagi dan..
Ebi,
Bandhu, Aldila masuk kelas dengan membawa sebuah kue. Kami menangis
sejadi-jadinya saat itu. Tidak menyangka sama sekali kalau ini akan terjadi.
Senyum bahagia kembali terlihat walau semua wajah terlihat sembab karena
menangis. “Ih lah jadi ini bercanda, ih lah jahat banget.” Lolita kesal.
Hahahaha, kemudian Ebi menjelaskan bahwa ini memang ide anak cowok dan 4 Februari
2023 tetap jadi dilaksanakan. Bagaimana nasib kue itu? Satu persatu mengambil
krim kue dan mencoretkan ke wajah ebi, lolita, hampir semua kerudung dan baju
penuh noda kue. Kami berlarian mengejar anak-anak yang masih bersih dari kue
malam itu. Ya inilah malam paling bahagia, malam kebersamaan di kelas sudut
bernama ANTILA X.6. Kelas yang terletak diantara kelas 12. Hal inilah yang
membuat kami sering menghabiskan waktu bersama di kelas. Salam ANTILA sampai bertemu kembali di tanggal 4 Februari
2023 dengan cerita pengalaman yang berbeda. Semoga mimpi kita dapat tercapai
amiin :D
Cc: Adalatul Laksmi Fisuki, Aldila Aminudin, Andityo
Majid Maharjito, Annisa Nur Fauzi, Bandhu Pradipta Nara, Berin Desmeka Presetya,
Cintya Dipta Permatasari, Diannisa Primusari, Fadhilah Az Zahra, Faizal
Ramadhan,Fatin Nur Azizah, Febrian Arif Hidayat, Fifi Fata’tiatul Hidayah,
Gagas Julio, Handy Razie Dharmawan, Hanief Al Naufal, Harfin Hafidzah, Lolita
Novita Sari, M. Zaky Afkar Al Hazmi, Nurrahmahdiani Fauziah, Nurlaely Khasanah,
Nuzul Ayu Safitri, Pramudya Wardhani, Priscillia Indraswari Paramadevi, Rahmah
Amalia Ramadhani, Ramdhani Widya Iswara, Reza Pahlevi, Riri Andriyanti, Sari
Sugi Yuliana, Syifa Ardhia Ramadhani, Wulan Fitriana, Yudanto Adi Nuraindra.
*foto yang lain menyusul ya kuota hampir habis :D
Salam Damai
Indonesia
@cintyadiptap
masa aku nangis baca ini.. kangeeennnn :')
BalasHapus